PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DI MASA REMAJA SEBAGAI PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA

Alima Fikri Shidiq, Santoso Tri Raharjo

Sari


ABSTRAK
Remaja sebagai asset negara berperan sangat penting dalam proses pembangunan negara, dalam upaya peningkatan kualitas remaja dan pencegahan kenakalan remaja pemerintah membuat Perpres 87 No . 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, seiring dengan hal tersebut Pemerinta Kota Bandung membuat kebijakan Gerakan Maghrib Mengaji. Gerakan ini ditujukan bagi warga masyarakat kota Bandung agar dapat memanfaatkan waktu dengan mengisi selepas sholat Maghrib dengan kegiatan keagamaan atau pengkajian agama Islam. ‘Gerakan Maghrib Mengaji’ dapat menjadi wadah kegiatan bagi remaja, dengan mengisi kegiatan memperdalam dan memperluas pengetahuan dan pemahaman keagamaan. Sekaligus pula memperkuat karakter remaja dengan berlandaskan nilai dan norma religi yang kokoh. Penguatan karakter remaja yang berlandaskan pada nilai dan norma agama tersebut, diharpkan dapat mencegah timbulnya pemanfaatan waktu luang yang mengarah pada kegiatan-kegiatan tidak bermanfaat. Salain itu , lingkungan juga berperan penting dalam proses perkembangan remaja , sebab lingkungan akan dijadikan media eksperimen oleh para remaja dalam mengimplementasikan pengetahuan yang mereka dapatkan , implementasi tersebut bisa berdampak baik bagi diri dan lingkungannya , namun bisa juga berdampak buruk bagi mereka. Sehingga perlu adanya pendidikan karakter yang mengarahkan pengetahuan remaja agar mereka tidak melakukan tindakan tindakan yang berakibat buruk , dan mengotori nilai norma yang terkandung di masyarakat seperti kenakalan remaja.

 

ABSTRACT

Adolescents as state assets play a very important role in the process of state development, in an effort to improve adolescent quality and prevention of juvenile delinquency of the government makes presidential decree 87 no. 2017 on strengthening character education, in line with the regulation of Bandung mayor make policy Maghrib Recitation Movement where Bandung city people can use their spare time to obtain knowledge about religion . Therefore Maghrib recitation reviewing this can be a place for teenagers to explore well without violating the prevailing values and norms, weighing adolescence is a time when the capacity to gain knowledge efficiently reaches its peak.

In addition, the environment also plays an important role in the process of adolescent development, because the environment will be used as an experimental medium by teenagers in implementing the knowledge they get, the implementation can have good impact for themselves and the environment, but it can also be bad for them. So that the need for character education that directs the knowledge of teenagers so that they do not take actions that result badly, and contaminate the value of norms contained in society such as juvenile delinquency.


Kata Kunci


Kenakalan remaja, pendidikan karakter , Maghrib mengaji , perkembangan remaja

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Basrah, R. S. (2018, Februari 7). Gerakan Maghrib Mengaji , Upaya Membangun Generasi Qur'ani. Retrieved juni 10, 2018, from Berita Nasional Republika: https://www.republika.co.id

Dadan suamara , Sahadi Humaedi dan Meilanny Budiarti. (2017, juli). Kenakalan Remaja dan Penanganannya. Jurnal Penelitian & PPM, 129-389.

Effendi, Z. (2018, februari 15). Begini Cara Risma Cegah Kenakalan Remaja di Sekolah. Retrieved 15 juni, 2018, from detikNews: https://news.detik.com/berita-jawa-timur

Fajarini, U. (2014, desember). Peranan Kearifan LOkal dalam Pendidikan Karakter. Sosio Didaktika: Vol. 1, No. 2, 124-130.

Fani Kumalasari dan lathifah Nur Ahyani. (2012, juni). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur , Volume 1No.1.

Hasanah, A. (2009). Pendidikan Berbasis Karakter. Retrieved from Bataviase detail berita: http://bataviase.co.id

Iga Serpianing Aroma , Dewi Retno Suminar. (2012, juni). Hubungan Antara Tingkat Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Perilaku Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol.01 No.02.

Kristiawan, M. (2015, juni). Telaah Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter Dalam Pembentukan Sumber Daya Manusia Indonesia yang Pandai dan Berakhlak Mulia. Ta’dib ,Volume 18 No.1.

Mahmuda. (2017). Konsep Negara Ideal / Utama (AL-Madinah AL-Fadhilah) Menurut AL - Farabi. Al-Lubb , vol.2 no.2, 286-300.

Mulia, P. K. (2010, mei). Sabar Budi Raharjo. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16, Nomor 3.

Nindya P. N. , Margaretha R. (2012). Hubungan antara Kekerasan Emosional pada Anak terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol.1.No.02.

Novita, I. F. (2016, september 4). Peran Pekerja Sosial dalam Pembinaan Remaja di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta, Indonesia, Jawa.

Nunung Unayah , dan Muslim Sabarisman. (2015, june 9). fenomena kenakalan remaja dan kriminalitas. Sosio Informa Vol.1.

Raharjo, ST. 2015. Dasar Pengetahuan Pekerjaan Sosial. Bandung: Unpad Press

__________ 2015. Keterampilan Pekerjaan Sosial, Dasar-dasar. Bandung: Unpad Press.

__________ 2015. Pekerjaan Sosial Generalis, Bekerja Bersama Organisasi dan Komunitas. Bandung: Unpad Press.

Rehasti Dya Rahayu dan Winati Wign. (2011). Pengaruh Lingkungan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat terhadap Persepsi Gender Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, 247-260.

Renata, Muhammad Kristiawan, Fatmi Andi Rizki Pratami. (2017, November 25). Perbincaraan Pendidikan Karakter. Prosiding Seminar Nasional 20 Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, 327-333.

Wibowo, E. (2008). Perencanaan Strategi Pembangunan di Indonesia. jurnal ekonomi dan kewirausahaan, 16-24.




DOI: https://doi.org/10.24198/jppm.v5i2.18369

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.