PELAYANAN KHUSUS BAGI ANAK DENGAN ATTENTIONS DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DALAM MENINGKATKAN KEBUTUHAN PENGENDALIAN DIRI DAN BELAJAR DI SEKOLAH INKLUSIF

Devie Lestari Hayati, Nurliana Cipta Apsari

Sari


Pelayanan khusus bagi anak dengan Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sangat dibutuhkan untuk dapat Mengatasi dan mengurangi gejala hiperaktivitas. Anak dengan Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari pada anak usia sekolah sampai remaja, bahkan apabila tidak segera ditangani maka akan berpengaruh kepada masa depan seseorang. Anak dengan gangguan tersebut membutuhkan pelayanan khusus dalam memenuhi kebutuhannya dalam meningkatkan potensi dan meningkatkan kemampuannya. Terdapat beberapa hal yang dibutuhkan anak ADHD, yaitu pertama yaitu terkait dengan kebutuhan pengendalian diri berkaitan dengan penguranganatau menghilangkan hiperaktivitas, peningkatkan rentang perhatian dan pengendalian impulsivitas. Kedua, berkaitan dengan kebutuhan belajar yang diperlukannya suatu metode belajar yang berbeda dari anak anak normal lainnya.

Pendidikan inklusif yang dilaksanakan oleh sekolah reguler dalam melaksanakan kegiatan pendidikan yang terbuka dan ramah disabilitas membuka peluang kepada anak berkebutuhan khusus seperti kondisi ADHD yang menimbulkan gangguan dan hambatan bagi anak dalam menjalankan fungsinya sehari-hari, seperti berinteraksi dengan teman, kesiapan dalam belajar. Untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pelayanan khusus yang disediakan oleh sekolah inklusif terhadap Anak Berkebutuhan Khusus salah satunya anak Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) disekolah berbasis inklusif.

Kata kunci : Anak berkebutuhan khusus, Pelayanan khusus, Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

 


Kata Kunci


Pelayanan khusus,anak dengan Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdul Salim, C. (2009). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Adi, I. R. (2013). Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial,pembangunan sosial dan kajian pembangunan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Amalia, R. (2018). Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan ADHD Melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy. Jurnal Obsesi.

Amna Md Noor, Rozumah Baharuddin, Abdullah Al-Hadi. (2003). Sistem Sekolah dan Sosialisasi Pelajar . Serdang: Universitas Putra Malaysia.

Aubaidah. (2015). Layanan Anak Berkebutuhan Khusus: Dari Pendidikan Eksklusi Ke Inklusi.

Badan Pusat Statistik. (2017).

Badan Pusat Statistika Nasional . (2007).

Barkley. (1981). Hyperactive Children : A handbook For Diagnostic And Treatment. New York: Guilford Press.

Batshaw, M. &. (1986). Children With Handicapped A Medical Primer. Baltimor, Maryland: Paul H brookes Publishing Co.

Brikerhoff, S. (2009). Pemuda dengan Gangguan Hiperaktif Kurang Perhatian . Sleman : KTSP.

Delphie, P. D. (2006). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus . Bandung : PT Refika Aditama .

Dian Dwi lestari, M. S. (2017). Pendampingan Guru Dalam Proses Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Taman Kanak-Kanak Al-Madani.

Dewi Sadiah, S. M. (2015). Metode Penelitian Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya .

Elvinaro Ardianto, M. (2010). Metodologi penelitian untuk public relations kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media .

Dupper, D. R. (2002). School Social Work. New Jersey: John Willey & Sons Inc. New Jersey: John Willey & Sons Inc.

Efendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Haryati, T. (2018, Februari 18). Model layanan Pendidikan Inklusif. Jakarta.

Hidayat. (2015). Model konseling kognitif perilaku untuk mengoptimalkan kemampuan kognitif dan perilaku adaptif anak ADHD. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ilahi, M. T. (2016). Pendidikan Inklusif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Jalaluddin, R. (1999). Metode Penelitian Komunikasi . Bandung: Remaja Karya .

Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung : Yrama Widya .

Kurniasasari, B. R. (2015). Layanan Guru Pada Siswa Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Di Kelas V SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kustawan, D. (2013). Manajemen Pendidikan Inklusif : kiat sukses mengelola pendidikan inklusif disekolah umum atau kejuruan. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media.

Linda Openshaw. (2007). Social Work in Schools Principles and Practice. Guilford Press.

Marlin, G. L. (2008). Terapi untuk anak ADHD . Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Maulipaksi, D. (2017, Februari 01). kementerian pendidikan dan kebudayaan. Dipetik Februari 24, 2019, dari www.kemendikbud.go.id

Michael. (1991). Dunia Pendidikan, Meningkatkan teknik-teknik Pengajaran dan meningkatkan Pembelajaran Siswa.

Miles, M. B. (1994). Qualitative data analysis: an expanded sourcebook, 2nd edition . Thousand Oaks : SAGE Publications Inc.

Nass, R. D. (2012). 100 Tanya Jawab Mengenai ADHD pada anak : dari prasekolah hingga perguruan tinggi. Jakarta Barat: PT Indeks.

Noviarni Sri . (2016). Anak perkotaan beresiko gangguan jiwa .

Nurzaimah Asalal , Ezarina Zakaria , Haris Abd Wahab. (2007). Intervensi Kerja Sosial Sekolah dalam Menangani Masalah Sosial Pelajar. Jurnal Pendidikan Malaysia.

O.Donnel. (2009). Social Work In schools.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32. (2008).

Peraturan Pemerintah No 17 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. (2010).

Permen PPPA Nomor 4 tentang Perlindungan Khusus Bagi Anak Penyandang Disabilitas. (2017).

Purwaningsih, E. (2018, Juni 08). Program Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) Autis Melalui Guru Pendamping Khusus Di SD Al Firdaus Surakarta. Surakarta .

Rachmat Kriyantono, S. M. (2006). Metodelogi Penelitian Public relation writing.

Rachmayana, D. (2013). Diantara Pendidikan luar biasa : menuju anak masa depan yang inklusif . Jakarta: PT luxima Metro Media.

Rahmaniar, F. A. (2006, Oktober ). Tugas Guru Pendamping Khusus (Gpk) Dalam Memberikan Pelayanan Pendidikan Siswa Berkebutuhan Khusus Di. Yogyakarta .

Rusch. (1988). Pendidikan Khusus Mengembangkan metode Pengajaranmasalah pengendalian Perilaku di dalam Kelas.

Saputro, D. (2009). ADHD ( Aattention Deficit/Hyperactivity Disorder ). Jakarta : Sagung Seto.

School Social Work Association of Amerika . (2012). Dipetik 2019, dari https://www.sswaa.org/school-social-work.

Sugiarmin, M. (2007). Bahan Ajar Anak Dengan ADHD. Jurnal PLB.

Sugiarmin, M. B. (2006). Memahami dan Membantu Anak ADHD . Bandung : PT Refika Aditami .

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sunardi. (2002). Kecenderungan dalam pendidikan luar biasa. Jakarta: Dikti Depdikbud.

Tirtayani, L. A. (2017). Upaya Pendampingan anak berkebutuhan khusus pada lemba-lembaga paud di Singaraja, Bali . Universitas Pendidikan Ganesha.

Undang- Undang No 23 Tahun 2002. (t.thn.).

Undang-Undang Nomor 23 Tentang Perlindungan Anak. (2002).

Undang-undang Nomor 8 tentang Penyandang Disabilitas. (2016).

Wahidah, E. Y. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD. Jurnal Studi Agama.

Wibawa, B. (2010). Dasar- dasar pekerjaan sosial. Bandung: Widya Padjadjaran.

Winarsih, S. (2013). Panduan Penanganan anak berkebutuhan khusus bagi Pendamping ( Orang Tua,Keluarga, dan masyarakat). Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Zafiera, F. (2007). Anak Hiperaktif. JogjaKarta: Katahati.

Abdul Salim, C. (2009). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Adi, I. R. (2013). Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial,pembangunan sosial dan kajian pembangunan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Amalia, R. (2018). Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan ADHD Melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy. Jurnal Obsesi.

Amna Md Noor, Rozumah Baharuddin, Abdullah Al-Hadi. (2003). Sistem Sekolah dan Sosialisasi Pelajar . Serdang: Universitas Putra Malaysia.

Aubaidah. (2015). Layanan Anak Berkebutuhan Khusus: Dari Pendidikan Eksklusi Ke Inklusi.

Badan Pusat Statistik. (2017).

Badan Pusat Statistika Nasional . (2007).

Barkley. (1981). Hyperactive Children : A handbook For Diagnostic And Treatment. New York: Guilford Press.

Batshaw, M. &. (1986). Children With Handicapped A Medical Primer. Baltimor, Maryland: Paul H brookes Publishing Co.

Brikerhoff, S. (2009). Pemuda dengan Gangguan Hiperaktif Kurang Perhatian . Sleman : KTSP.

Delphie, P. D. (2006). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus . Bandung : PT Refika Aditama .

Dian Dwi lestari, M. S. (2017). Pendampingan Guru Dalam Proses Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Taman Kanak-Kanak Al-Madani.

Dewi Sadiah, S. M. (2015). Metode Penelitian Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya .

Elvinaro Ardianto, M. (2010). Metodologi penelitian untuk public relations kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media .

Dupper, D. R. (2002). School Social Work. New Jersey: John Willey & Sons Inc. New Jersey: John Willey & Sons Inc.

Efendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Haryati, T. (2018, Februari 18). Model layanan Pendidikan Inklusif. Jakarta.

Hidayat. (2015). Model konseling kognitif perilaku untuk mengoptimalkan kemampuan kognitif dan perilaku adaptif anak ADHD. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ilahi, M. T. (2016). Pendidikan Inklusif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Jalaluddin, R. (1999). Metode Penelitian Komunikasi . Bandung: Remaja Karya .

Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung : Yrama Widya .

Kurniasasari, B. R. (2015). Layanan Guru Pada Siswa Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Di Kelas V SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kustawan, D. (2013). Manajemen Pendidikan Inklusif : kiat sukses mengelola pendidikan inklusif disekolah umum atau kejuruan. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media.

Linda Openshaw. (2007). Social Work in Schools Principles and Practice. Guilford Press.

Marlin, G. L. (2008). Terapi untuk anak ADHD . Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Maulipaksi, D. (2017, Februari 01). kementerian pendidikan dan kebudayaan. Dipetik Februari 24, 2019, dari www.kemendikbud.go.id

Michael. (1991). Dunia Pendidikan, Meningkatkan teknik-teknik Pengajaran dan meningkatkan Pembelajaran Siswa.

Miles, M. B. (1994). Qualitative data analysis: an expanded sourcebook, 2nd edition . Thousand Oaks : SAGE Publications Inc.

Nass, R. D. (2012). 100 Tanya Jawab Mengenai ADHD pada anak : dari prasekolah hingga perguruan tinggi. Jakarta Barat: PT Indeks.

Noviarni Sri . (2016). Anak perkotaan beresiko gangguan jiwa .

Nurzaimah Asalal , Ezarina Zakaria , Haris Abd Wahab. (2007). Intervensi Kerja Sosial Sekolah dalam Menangani Masalah Sosial Pelajar. Jurnal Pendidikan Malaysia.

O.Donnel. (2009). Social Work In schools.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32. (2008).

Peraturan Pemerintah No 17 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. (2010).

Permen PPPA Nomor 4 tentang Perlindungan Khusus Bagi Anak Penyandang Disabilitas. (2017).

Purwaningsih, E. (2018, Juni 08). Program Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) Autis Melalui Guru Pendamping Khusus Di SD Al Firdaus Surakarta. Surakarta .

Rachmat Kriyantono, S. M. (2006). Metodelogi Penelitian Public relation writing.

Rachmayana, D. (2013). Diantara Pendidikan luar biasa : menuju anak masa depan yang inklusif . Jakarta: PT luxima Metro Media.

Rahmaniar, F. A. (2006, Oktober ). Tugas Guru Pendamping Khusus (Gpk) Dalam Memberikan Pelayanan Pendidikan Siswa Berkebutuhan Khusus Di. Yogyakarta .

Rusch. (1988). Pendidikan Khusus Mengembangkan metode Pengajaranmasalah pengendalian Perilaku di dalam Kelas.

Saputro, D. (2009). ADHD ( Aattention Deficit/Hyperactivity Disorder ). Jakarta : Sagung Seto.

School Social Work Association of Amerika . (2012). Dipetik 2019, dari https://www.sswaa.org/school-social-work.

Sugiarmin, M. (2007). Bahan Ajar Anak Dengan ADHD. Jurnal PLB.

Sugiarmin, M. B. (2006). Memahami dan Membantu Anak ADHD . Bandung : PT Refika Aditami .

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sunardi. (2002). Kecenderungan dalam pendidikan luar biasa. Jakarta: Dikti Depdikbud.

Tirtayani, L. A. (2017). Upaya Pendampingan anak berkebutuhan khusus pada lemba-lembaga paud di Singaraja, Bali . Universitas Pendidikan Ganesha.

Undang- Undang No 23 Tahun 2002. (t.thn.).

Undang-Undang Nomor 23 Tentang Perlindungan Anak. (2002).

Undang-undang Nomor 8 tentang Penyandang Disabilitas. (2016).

Wahidah, E. Y. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD. Jurnal Studi Agama.

Wibawa, B. (2010). Dasar- dasar pekerjaan sosial. Bandung: Widya Padjadjaran.

Winarsih, S. (2013). Panduan Penanganan anak berkebutuhan khusus bagi Pendamping ( Orang Tua,Keluarga, dan masyarakat). Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Zafiera, F. (2007). Anak Hiperaktif. JogjaKarta: Katahati.

Abdul Salim, C. (2009). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Adi, I. R. (2013). Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial,pembangunan sosial dan kajian pembangunan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Amalia, R. (2018). Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan ADHD Melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy. Jurnal Obsesi.

Amna Md Noor, Rozumah Baharuddin, Abdullah Al-Hadi. (2003). Sistem Sekolah dan Sosialisasi Pelajar . Serdang: Universitas Putra Malaysia.

Aubaidah. (2015). Layanan Anak Berkebutuhan Khusus: Dari Pendidikan Eksklusi Ke Inklusi.

Badan Pusat Statistik. (2017).

Badan Pusat Statistika Nasional . (2007).

Barkley. (1981). Hyperactive Children : A handbook For Diagnostic And Treatment. New York: Guilford Press.

Batshaw, M. &. (1986). Children With Handicapped A Medical Primer. Baltimor, Maryland: Paul H brookes Publishing Co.

Brikerhoff, S. (2009). Pemuda dengan Gangguan Hiperaktif Kurang Perhatian . Sleman : KTSP.

Delphie, P. D. (2006). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus . Bandung : PT Refika Aditama .

Dian Dwi lestari, M. S. (2017). Pendampingan Guru Dalam Proses Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Taman Kanak-Kanak Al-Madani.

Dewi Sadiah, S. M. (2015). Metode Penelitian Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya .

Elvinaro Ardianto, M. (2010). Metodologi penelitian untuk public relations kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media .

Dupper, D. R. (2002). School Social Work. New Jersey: John Willey & Sons Inc. New Jersey: John Willey & Sons Inc.

Efendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Haryati, T. (2018, Februari 18). Model layanan Pendidikan Inklusif. Jakarta.

Hidayat. (2015). Model konseling kognitif perilaku untuk mengoptimalkan kemampuan kognitif dan perilaku adaptif anak ADHD. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ilahi, M. T. (2016). Pendidikan Inklusif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Jalaluddin, R. (1999). Metode Penelitian Komunikasi . Bandung: Remaja Karya .

Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung : Yrama Widya .

Kurniasasari, B. R. (2015). Layanan Guru Pada Siswa Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Di Kelas V SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kustawan, D. (2013). Manajemen Pendidikan Inklusif : kiat sukses mengelola pendidikan inklusif disekolah umum atau kejuruan. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media.

Linda Openshaw. (2007). Social Work in Schools Principles and Practice. Guilford Press.

Marlin, G. L. (2008). Terapi untuk anak ADHD . Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Maulipaksi, D. (2017, Februari 01). kementerian pendidikan dan kebudayaan. Dipetik Februari 24, 2019, dari www.kemendikbud.go.id

Michael. (1991). Dunia Pendidikan, Meningkatkan teknik-teknik Pengajaran dan meningkatkan Pembelajaran Siswa.

Miles, M. B. (1994). Qualitative data analysis: an expanded sourcebook, 2nd edition . Thousand Oaks : SAGE Publications Inc.

Nass, R. D. (2012). 100 Tanya Jawab Mengenai ADHD pada anak : dari prasekolah hingga perguruan tinggi. Jakarta Barat: PT Indeks.

Noviarni Sri . (2016). Anak perkotaan beresiko gangguan jiwa .

Nurzaimah Asalal , Ezarina Zakaria , Haris Abd Wahab. (2007). Intervensi Kerja Sosial Sekolah dalam Menangani Masalah Sosial Pelajar. Jurnal Pendidikan Malaysia.

O.Donnel. (2009). Social Work In schools.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32. (2008).

Peraturan Pemerintah No 17 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. (2010).

Permen PPPA Nomor 4 tentang Perlindungan Khusus Bagi Anak Penyandang Disabilitas. (2017).

Purwaningsih, E. (2018, Juni 08). Program Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) Autis Melalui Guru Pendamping Khusus Di SD Al Firdaus Surakarta. Surakarta .

Rachmat Kriyantono, S. M. (2006). Metodelogi Penelitian Public relation writing.

Rachmayana, D. (2013). Diantara Pendidikan luar biasa : menuju anak masa depan yang inklusif . Jakarta: PT luxima Metro Media.

Rahmaniar, F. A. (2006, Oktober ). Tugas Guru Pendamping Khusus (Gpk) Dalam Memberikan Pelayanan Pendidikan Siswa Berkebutuhan Khusus Di. Yogyakarta .

Rusch. (1988). Pendidikan Khusus Mengembangkan metode Pengajaranmasalah pengendalian Perilaku di dalam Kelas.

Saputro, D. (2009). ADHD ( Aattention Deficit/Hyperactivity Disorder ). Jakarta : Sagung Seto.

School Social Work Association of Amerika . (2012). Dipetik 2019, dari https://www.sswaa.org/school-social-work.

Sugiarmin, M. (2007). Bahan Ajar Anak Dengan ADHD. Jurnal PLB.

Sugiarmin, M. B. (2006). Memahami dan Membantu Anak ADHD . Bandung : PT Refika Aditami .

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sunardi. (2002). Kecenderungan dalam pendidikan luar biasa. Jakarta: Dikti Depdikbud.

Tirtayani, L. A. (2017). Upaya Pendampingan anak berkebutuhan khusus pada lemba-lembaga paud di Singaraja, Bali . Universitas Pendidikan Ganesha.

Undang- Undang No 23 Tahun 2002. (t.thn.).

Undang-Undang Nomor 23 Tentang Perlindungan Anak. (2002).

Undang-undang Nomor 8 tentang Penyandang Disabilitas. (2016).

Wahidah, E. Y. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD. Jurnal Studi Agama.

Wibawa, B. (2010). Dasar- dasar pekerjaan sosial. Bandung: Widya Padjadjaran.

Winarsih, S. (2013). Panduan Penanganan anak berkebutuhan khusus bagi Pendamping ( Orang Tua,Keluarga, dan masyarakat). Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Zafiera, F. (2007). Anak Hiperaktif. JogjaKarta: Katahati.

Abdul Salim, C. (2009). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Adi, I. R. (2013). Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial,pembangunan sosial dan kajian pembangunan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Amalia, R. (2018). Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan ADHD Melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy. Jurnal Obsesi.

Amna Md Noor, Rozumah Baharuddin, Abdullah Al-Hadi. (2003). Sistem Sekolah dan Sosialisasi Pelajar . Serdang: Universitas Putra Malaysia.

Aubaidah. (2015). Layanan Anak Berkebutuhan Khusus: Dari Pendidikan Eksklusi Ke Inklusi.

Badan Pusat Statistik. (2017).

Badan Pusat Statistika Nasional . (2007).

Barkley. (1981). Hyperactive Children : A handbook For Diagnostic And Treatment. New York: Guilford Press.

Batshaw, M. &. (1986). Children With Handicapped A Medical Primer. Baltimor, Maryland: Paul H brookes Publishing Co.

Brikerhoff, S. (2009). Pemuda dengan Gangguan Hiperaktif Kurang Perhatian . Sleman : KTSP.

Delphie, P. D. (2006). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus . Bandung : PT Refika Aditama .

Dian Dwi lestari, M. S. (2017). Pendampingan Guru Dalam Proses Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Taman Kanak-Kanak Al-Madani.

Dewi Sadiah, S. M. (2015). Metode Penelitian Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya .

Elvinaro Ardianto, M. (2010). Metodologi penelitian untuk public relations kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media .

Dupper, D. R. (2002). School Social Work. New Jersey: John Willey & Sons Inc. New Jersey: John Willey & Sons Inc.

Efendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Haryati, T. (2018, Februari 18). Model layanan Pendidikan Inklusif. Jakarta.

Hidayat. (2015). Model konseling kognitif perilaku untuk mengoptimalkan kemampuan kognitif dan perilaku adaptif anak ADHD. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ilahi, M. T. (2016). Pendidikan Inklusif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Jalaluddin, R. (1999). Metode Penelitian Komunikasi . Bandung: Remaja Karya .

Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung : Yrama Widya .

Kurniasasari, B. R. (2015). Layanan Guru Pada Siswa Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Di Kelas V SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kustawan, D. (2013). Manajemen Pendidikan Inklusif : kiat sukses mengelola pendidikan inklusif disekolah umum atau kejuruan. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media.

Linda Openshaw. (2007). Social Work in Schools Principles and Practice. Guilford Press.

Marlin, G. L. (2008). Terapi untuk anak ADHD . Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Maulipaksi, D. (2017, Februari 01). kementerian pendidikan dan kebudayaan. Dipetik Februari 24, 2019, dari www.kemendikbud.go.id

Michael. (1991). Dunia Pendidikan, Meningkatkan teknik-teknik Pengajaran dan meningkatkan Pembelajaran Siswa.

Miles, M. B. (1994). Qualitative data analysis: an expanded sourcebook, 2nd edition . Thousand Oaks : SAGE Publications Inc.

Nass, R. D. (2012). 100 Tanya Jawab Mengenai ADHD pada anak : dari prasekolah hingga perguruan tinggi. Jakarta Barat: PT Indeks.

Noviarni Sri . (2016). Anak perkotaan beresiko gangguan jiwa .

Nurzaimah Asalal , Ezarina Zakaria , Haris Abd Wahab. (2007). Intervensi Kerja Sosial Sekolah dalam Menangani Masalah Sosial Pelajar. Jurnal Pendidikan Malaysia.

O.Donnel. (2009). Social Work In schools.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32. (2008).

Peraturan Pemerintah No 17 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. (2010).

Permen PPPA Nomor 4 tentang Perlindungan Khusus Bagi Anak Penyandang Disabilitas. (2017).

Purwaningsih, E. (2018, Juni 08). Program Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) Autis Melalui Guru Pendamping Khusus Di SD Al Firdaus Surakarta. Surakarta .

Rachmat Kriyantono, S. M. (2006). Metodelogi Penelitian Public relation writing.

Rachmayana, D. (2013). Diantara Pendidikan luar biasa : menuju anak masa depan yang inklusif . Jakarta: PT luxima Metro Media.

Rahmaniar, F. A. (2006, Oktober ). Tugas Guru Pendamping Khusus (Gpk) Dalam Memberikan Pelayanan Pendidikan Siswa Berkebutuhan Khusus Di. Yogyakarta .

Rusch. (1988). Pendidikan Khusus Mengembangkan metode Pengajaranmasalah pengendalian Perilaku di dalam Kelas.

Saputro, D. (2009). ADHD ( Aattention Deficit/Hyperactivity Disorder ). Jakarta : Sagung Seto.

School Social Work Association of Amerika . (2012). Dipetik 2019, dari https://www.sswaa.org/school-social-work.

Sugiarmin, M. (2007). Bahan Ajar Anak Dengan ADHD. Jurnal PLB.

Sugiarmin, M. B. (2006). Memahami dan Membantu Anak ADHD . Bandung : PT Refika Aditami .

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sunardi. (2002). Kecenderungan dalam pendidikan luar biasa. Jakarta: Dikti Depdikbud.

Tirtayani, L. A. (2017). Upaya Pendampingan anak berkebutuhan khusus pada lemba-lembaga paud di Singaraja, Bali . Universitas Pendidikan Ganesha.

Undang- Undang No 23 Tahun 2002. (t.thn.).

Undang-Undang Nomor 23 Tentang Perlindungan Anak. (2002).

Undang-undang Nomor 8 tentang Penyandang Disabilitas. (2016).

Wahidah, E. Y. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD. Jurnal Studi Agama.

Wibawa, B. (2010). Dasar- dasar pekerjaan sosial. Bandung: Widya Padjadjaran.

Winarsih, S. (2013). Panduan Penanganan anak berkebutuhan khusus bagi Pendamping ( Orang Tua,Keluarga, dan masyarakat). Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Zafiera, F. (2007). Anak Hiperaktif. JogjaKarta: Katahati.

Abdul Salim, C. (2009). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Adi, I. R. (2013). Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial,pembangunan sosial dan kajian pembangunan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Amalia, R. (2018). Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan ADHD Melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy. Jurnal Obsesi.

Amna Md Noor, Rozumah Baharuddin, Abdullah Al-Hadi. (2003). Sistem Sekolah dan Sosialisasi Pelajar . Serdang: Universitas Putra Malaysia.

Aubaidah. (2015). Layanan Anak Berkebutuhan Khusus: Dari Pendidikan Eksklusi Ke Inklusi.

Badan Pusat Statistik. (2017).

Badan Pusat Statistika Nasional . (2007).

Barkley. (1981). Hyperactive Children : A handbook For Diagnostic And Treatment. New York: Guilford Press.

Batshaw, M. &. (1986). Children With Handicapped A Medical Primer. Baltimor, Maryland: Paul H brookes Publishing Co.

Brikerhoff, S. (2009). Pemuda dengan Gangguan Hiperaktif Kurang Perhatian . Sleman : KTSP.

Delphie, P. D. (2006). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus . Bandung : PT Refika Aditama .

Dian Dwi lestari, M. S. (2017). Pendampingan Guru Dalam Proses Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Taman Kanak-Kanak Al-Madani.

Dewi Sadiah, S. M. (2015). Metode Penelitian Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya .

Elvinaro Ardianto, M. (2010). Metodologi penelitian untuk public relations kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media .

Dupper, D. R. (2002). School Social Work. New Jersey: John Willey & Sons Inc. New Jersey: John Willey & Sons Inc.

Efendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Haryati, T. (2018, Februari 18). Model layanan Pendidikan Inklusif. Jakarta.

Hidayat. (2015). Model konseling kognitif perilaku untuk mengoptimalkan kemampuan kognitif dan perilaku adaptif anak ADHD. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ilahi, M. T. (2016). Pendidikan Inklusif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Jalaluddin, R. (1999). Metode Penelitian Komunikasi . Bandung: Remaja Karya .

Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung : Yrama Widya .

Kurniasasari, B. R. (2015). Layanan Guru Pada Siswa Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Di Kelas V SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kustawan, D. (2013). Manajemen Pendidikan Inklusif : kiat sukses mengelola pendidikan inklusif disekolah umum atau kejuruan. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media.

Linda Openshaw. (2007). Social Work in Schools Principles and Practice. Guilford Press.

Marlin, G. L. (2008). Terapi untuk anak ADHD . Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Maulipaksi, D. (2017, Februari 01). kementerian pendidikan dan kebudayaan. Dipetik Februari 24, 2019, dari www.kemendikbud.go.id

Michael. (1991). Dunia Pendidikan, Meningkatkan teknik-teknik Pengajaran dan meningkatkan Pembelajaran Siswa.

Miles, M. B. (1994). Qualitative data analysis: an expanded sourcebook, 2nd edition . Thousand Oaks : SAGE Publications Inc.

Nass, R. D. (2012). 100 Tanya Jawab Mengenai ADHD pada anak : dari prasekolah hingga perguruan tinggi. Jakarta Barat: PT Indeks.

Noviarni Sri . (2016). Anak perkotaan beresiko gangguan jiwa .

Nurzaimah Asalal , Ezarina Zakaria , Haris Abd Wahab. (2007). Intervensi Kerja Sosial Sekolah dalam Menangani Masalah Sosial Pelajar. Jurnal Pendidikan Malaysia.

O.Donnel. (2009). Social Work In schools.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32. (2008).

Peraturan Pemerintah No 17 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. (2010).

Permen PPPA Nomor 4 tentang Perlindungan Khusus Bagi Anak Penyandang Disabilitas. (2017).

Purwaningsih, E. (2018, Juni 08). Program Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) Autis Melalui Guru Pendamping Khusus Di SD Al Firdaus Surakarta. Surakarta .

Rachmat Kriyantono, S. M. (2006). Metodelogi Penelitian Public relation writing.

Rachmayana, D. (2013). Diantara Pendidikan luar biasa : menuju anak masa depan yang inklusif . Jakarta: PT luxima Metro Media.

Rahmaniar, F. A. (2006, Oktober ). Tugas Guru Pendamping Khusus (Gpk) Dalam Memberikan Pelayanan Pendidikan Siswa Berkebutuhan Khusus Di. Yogyakarta .

Rusch. (1988). Pendidikan Khusus Mengembangkan metode Pengajaranmasalah pengendalian Perilaku di dalam Kelas.

Saputro, D. (2009). ADHD ( Aattention Deficit/Hyperactivity Disorder ). Jakarta : Sagung Seto.

School Social Work Association of Amerika . (2012). Dipetik 2019, dari https://www.sswaa.org/school-social-work.

Sugiarmin, M. (2007). Bahan Ajar Anak Dengan ADHD. Jurnal PLB.

Sugiarmin, M. B. (2006). Memahami dan Membantu Anak ADHD . Bandung : PT Refika Aditami .

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sunardi. (2002). Kecenderungan dalam pendidikan luar biasa. Jakarta: Dikti Depdikbud.

Tirtayani, L. A. (2017). Upaya Pendampingan anak berkebutuhan khusus pada lemba-lembaga paud di Singaraja, Bali . Universitas Pendidikan Ganesha.

Undang- Undang No 23 Tahun 2002. (t.thn.).

Undang-Undang Nomor 23 Tentang Perlindungan Anak. (2002).

Undang-undang Nomor 8 tentang Penyandang Disabilitas. (2016).

Wahidah, E. Y. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD. Jurnal Studi Agama.

Wibawa, B. (2010). Dasar- dasar pekerjaan sosial. Bandung: Widya Padjadjaran.

Winarsih, S. (2013). Panduan Penanganan anak berkebutuhan khusus bagi Pendamping ( Orang Tua,Keluarga, dan masyarakat). Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Zafiera, F. (2007). Anak Hiperaktif. JogjaKarta: Katahati.

Abdul Salim, C. (2009). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Adi, I. R. (2013). Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial,pembangunan sosial dan kajian pembangunan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Amalia, R. (2018). Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan ADHD Melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy. Jurnal Obsesi.

Amna Md Noor, Rozumah Baharuddin, Abdullah Al-Hadi. (2003). Sistem Sekolah dan Sosialisasi Pelajar . Serdang: Universitas Putra Malaysia.

Aubaidah. (2015). Layanan Anak Berkebutuhan Khusus: Dari Pendidikan Eksklusi Ke Inklusi.

Badan Pusat Statistik. (2017).

Badan Pusat Statistika Nasional . (2007).

Barkley. (1981). Hyperactive Children : A handbook For Diagnostic And Treatment. New York: Guilford Press.

Batshaw, M. &. (1986). Children With Handicapped A Medical Primer. Baltimor, Maryland: Paul H brookes Publishing Co.

Brikerhoff, S. (2009). Pemuda dengan Gangguan Hiperaktif Kurang Perhatian . Sleman : KTSP.

Delphie, P. D. (2006). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus . Bandung : PT Refika Aditama .

Dian Dwi lestari, M. S. (2017). Pendampingan Guru Dalam Proses Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Taman Kanak-Kanak Al-Madani.

Dewi Sadiah, S. M. (2015). Metode Penelitian Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya .

Elvinaro Ardianto, M. (2010). Metodologi penelitian untuk public relations kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media .

Dupper, D. R. (2002). School Social Work. New Jersey: John Willey & Sons Inc. New Jersey: John Willey & Sons Inc.

Efendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Haryati, T. (2018, Februari 18). Model layanan Pendidikan Inklusif. Jakarta.

Hidayat. (2015). Model konseling kognitif perilaku untuk mengoptimalkan kemampuan kognitif dan perilaku adaptif anak ADHD. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ilahi, M. T. (2016). Pendidikan Inklusif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Jalaluddin, R. (1999). Metode Penelitian Komunikasi . Bandung: Remaja Karya .

Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung : Yrama Widya .

Kurniasasari, B. R. (2015). Layanan Guru Pada Siswa Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Di Kelas V SD Negeri 1 Sedayu Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kustawan, D. (2013). Manajemen Pendidikan Inklusif : kiat sukses mengelola pendidikan inklusif disekolah umum atau kejuruan. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media.

Linda Openshaw. (2007). Social Work in Schools Principles and Practice. Guilford Press.

Marlin, G. L. (2008). Terapi untuk anak ADHD . Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Maulipaksi, D. (2017, Februari 01). kementerian pendidikan dan kebudayaan. Dipetik Februari 24, 2019, dari www.kemendikbud.go.id

Michael. (1991). Dunia Pendidikan, Meningkatkan teknik-teknik Pengajaran dan meningkatkan Pembelajaran Siswa.

Miles, M. B. (1994). Qualitative data analysis: an expanded sourcebook, 2nd edition . Thousand Oaks : SAGE Publications Inc.

Nass, R. D. (2012). 100 Tanya Jawab Mengenai ADHD pada anak : dari prasekolah hingga perguruan tinggi. Jakarta Barat: PT Indeks.

Noviarni Sri . (2016). Anak perkotaan beresiko gangguan jiwa .

Nurzaimah Asalal , Ezarina Zakaria , Haris Abd Wahab. (2007). Intervensi Kerja Sosial Sekolah dalam Menangani Masalah Sosial Pelajar. Jurnal Pendidikan Malaysia.

O.Donnel. (2009). Social Work In schools.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32. (2008).

Peraturan Pemerintah No 17 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. (2010).

Permen PPPA Nomor 4 tentang Perlindungan Khusus Bagi Anak Penyandang Disabilitas. (2017).

Purwaningsih, E. (2018, Juni 08). Program Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) Autis Melalui Guru Pendamping Khusus Di SD Al Firdaus Surakarta. Surakarta .

Rachmat Kriyantono, S. M. (2006). Metodelogi Penelitian Public relation writing.

Rachmayana, D. (2013). Diantara Pendidikan luar biasa : menuju anak masa depan yang inklusif . Jakarta: PT luxima Metro Media.

Rahmaniar, F. A. (2006, Oktober ). Tugas Guru Pendamping Khusus (Gpk) Dalam Memberikan Pelayanan Pendidikan Siswa Berkebutuhan Khusus Di. Yogyakarta .

Rusch. (1988). Pendidikan Khusus Mengembangkan metode Pengajaranmasalah pengendalian Perilaku di dalam Kelas.

Saputro, D. (2009). ADHD ( Aattention Deficit/Hyperactivity Disorder ). Jakarta : Sagung Seto.

School Social Work Association of Amerika . (2012). Dipetik 2019, dari https://www.sswaa.org/school-social-work.

Sugiarmin, M. (2007). Bahan Ajar Anak Dengan ADHD. Jurnal PLB.

Sugiarmin, M. B. (2006). Memahami dan Membantu Anak ADHD . Bandung : PT Refika Aditami .

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sunardi. (2002). Kecenderungan dalam pendidikan luar biasa. Jakarta: Dikti Depdikbud.

Tirtayani, L. A. (2017). Upaya Pendampingan anak berkebutuhan khusus pada lemba-lembaga paud di Singaraja, Bali . Universitas Pendidikan Ganesha.

Undang- Undang No 23 Tahun 2002. (t.thn.).

Undang-Undang Nomor 23 Tentang Perlindungan Anak. (2002).

Undang-undang Nomor 8 tentang Penyandang Disabilitas. (2016).

Wahidah, E. Y. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD. Jurnal Studi Agama.

Wibawa, B. (2010). Dasar- dasar pekerjaan sosial. Bandung: Widya Padjadjaran.

Winarsih, S. (2013). Panduan Penanganan anak berkebutuhan khusus bagi Pendamping ( Orang Tua,Keluarga, dan masyarakat). Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Zafiera, F. (2007). Anak Hiperaktif. JogjaKarta: Katahati.




DOI: https://doi.org/10.24198/jppm.v6i1.22497

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.
https://mesin.poltekharber.ac.id/assets/toto/ https://mesin.poltekharber.ac.id/demo-slot/ https://international.ui.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/ https://bahkapulajjah.pematangsiantar.go.id/usutoto/ https://bahkapulajjah.pematangsiantar.go.id/xdemo/ https://gcrf.architecture.ui.ac.id/wp-content/slothoki/ https://gcrf.architecture.ui.ac.id/wp-content/usutoto/ https://gcrf.architecture.ui.ac.id/wp-content/slot88/ https://gcrf.architecture.ui.ac.id/wp-content/akurat77/ https://appem.kuningankab.go.id/toto-slot/ https://appem.kuningankab.go.id/toto4d/ https://appem.kuningankab.go.id/slot777/ https://appem.kuningankab.go.id/slot88/ https://appem.kuningankab.go.id/slothoki/
https://www.store.smkind-mm2100.sch.id/ sule slot situs slot toto slot https://edatabase.dpmptsp.riau.go.id/demo/ https://www.kideco.co.id/wp-content/slot88/ https://appem.kuningankab.go.id/slot-gacor/index.html slot online https://appem.kuningankab.go.id/public/s-demo/ https://igtc-indo.or.id/xgaming/ slot online gacor https://simanis.jayawijayakab.go.id/vendor/ https://international.ui.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/-/xgaming/ https://international.ui.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/-/raffi/ https://international.ui.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/-/sule/